会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Dolar Diprediksi Melemah Tajam Selama Musim Panas di Amerika Serikat!

Dolar Diprediksi Melemah Tajam Selama Musim Panas di Amerika Serikat

时间:2025-06-03 15:39:56 来源:quickq.io怎么打开 作者:综合 阅读:829次
Warta Ekonomi,quickq下载链接 Jakarta -

Bank of America (BofA) memperingatkan bahwa dolar berpotensi mengalami pelemahan signifikan sepanjang musim panas ini. Mata uang tersebut telah melemah tajam sepanjang tahun akibat meningkatnya ketegangan perdagangan global yang memicu peralihan investor dari aset-aset di Amerika Serikat (AS).

Analis Bank of America, Athanasios Vamvakidis, mengatakan bahwa dolar kemungkinan besar akan terus tertekan oleh data ekonomi selama beberapa bulan ke depan. Pelemahan dolar umumnya dianggap positif bagi aset berdenominasi dolar seperti emas dan Bitcoin.

Dolar Diprediksi Melemah Tajam Selama Musim Panas di Amerika Serikat

Dolar Diprediksi Melemah Tajam Selama Musim Panas di Amerika Serikat

Baca Juga: Dari Trump ke Tiongkok, IHSG Ambruk 1,73% Imbas Sentimen Global

Dolar Diprediksi Melemah Tajam Selama Musim Panas di Amerika Serikat

"Tarif justru lebih merugikan ekonomi karena AS memiliki hubungan dagang yang lebih besar dibandingkan negara lain," ujar Vamvakidis, dilansir dari Coindesk, Selasa (3/6).

Dolar Diprediksi Melemah Tajam Selama Musim Panas di Amerika Serikat

Meskipun laporan tersebut mengakui adanya ketahanan ekonomi dan dukungan kebijakan seperti pemangkasan pajak serta pelonggaran pemotongan belanja fiskal ekstrem, laporan tersebut juga menilai bahwa faktor negatif masih mendominasi prospek ekonomi AS.

"Ketidakpastian kebijakan di berbagai sektor masih tinggi. Banyak perusahaan bisa menunda perekrutan dan investasi hingga situasi menjadi lebih jelas," ujar Vamvakidis.

"Dalam sebagian besar skenario, tarif kemungkinan akan jauh lebih tinggi dari titik awal, dengan level saat ini hanya sebagai batas minimum," tambah Vamvakidis.

Laporan itu juga mencatat bahwa pasar bereaksi negatif terhadap pelonggaran kebijakan fiskal di tengah utang nasional yang berada pada rekor tertinggi. Hal ini berdampak pada meningkatnya biaya pinjaman, sementara Federal Reserve kesulitan mengambil langkah signifikan karena ekspektasi inflasi yang meningkat.

"Arus migrasi telah menurun tajam. Permintaan melonjak di kuartal pertama akibat upaya front-runningsebelum tarif diberlakukan, tetapi kemungkinan akan menurun," kata Vamvakidis.

Baca Juga: Tahan Banting! Pasar Modal RI Tetap Stabil di Tengah Tekanan Suku Bunga The Fed dan Ekonomi Lesu

Indeks Mingguan Dallas Fed juga kembali menurun dan mencapai titik terendah sejak Desember 2024. Para analis menambahkan bahwa indikator-indikator berfrekuensi tinggi ini mungkin bersifat fluktuatif, tetapi tetap menjadi sinyal awal perlambatan ekonomi dalam waktu dekat.

(责任编辑:休闲)

相关内容
  • Bakal Ada Aksi Mirip 98 Akibat Prabowo Kalah Hitung Cepat, Polri Bilang Begini
  • NYALANG: Mengejar Nirmala Senja
  • Bawaslu Ingatkan Pengawas Pemilu di Pidie Jaya untuk Waspadai Politik Uang dan Suap
  • KPU Berkomitmen Pemutakhiran Sistem Sirekap untuk Pilkada Serentak 2024
  • Awal Januari 2025 Puncak Liburan Nataru, Yogyakarta Favorit Wisatawan
  • WHO Sebut Lebih dari 40 Atlet Olimpiade Paris Positif Covid
  • Berapa Lama Nasi Bisa Disimpan di Kulkas dan Freezer?
  • Pakar Hukum: Prosedur IUP untuk Kepentingan Nasional dan Hilirisasi
推荐内容
  • 8 Pendaki Disanksi Usai Tinggalkan Teman Hipotermia di Gunung Slamet
  • 8 Pegawai Main Judi Online Sebanyak 71 Transaksi, KPK Rilis Surat Edaran Resmi
  • Pencabutan Izin Usaha oleh OJK Dibatalkan PTUN, PT Asuransi Jiwa Kresna Beroperasi Lagi
  • FOTO: Batik Mangrove Sumatra Menuju Pasar Eropa
  • Apakah Boleh Umat Muslim Ikut Menyanyikan Lagu Natal?
  • Mendigi Meutya Hafid: Jaga Kedaulatan Digital Seperti Jaga Darat, Laut, dan Udara