Catat! Ogah Bermasker Penyebab Covid
Kabid Penegakan dan Penindakan Satpol PP DKI Jakarta, Agus Irmanto, mengatakan bahwa ada sekira 27 ribu warga Jakarta tidak disiplin menggunakan masker saat pandemi virus corona (Covid-19). Jumlah pelanggaran itu terjadi dalam kurun waktu sepekan.
Terkait hal tersebut, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra, mengaku tak heran jika kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jakarta kembali melonjak tinggi. Sebab, masih banyak warga Ibu Kota yang tidak disiplin menggunakan masker.
Baca Juga: Sudah Sekian Lama, Cuma Ada 2 Titik di Jakarta yang Bebas Corona
"Ya, masker ini memang sudah menjadi budaya seharusnya, tapi kenyataannya masih banyak yang tidak disiplin, masih cuek dan permisif. Jadi, wajar saja kasus positif naik terus dan di DKI belum terkendali," kata Hermawan saat dikonfirmasi, Senin (20/7/2020).
Merujuk data yang dibeberkan oleh Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) pada Minggu, 19 Juli 2020, Jakarta kembali menempati urutan pertama sebagai daerah yang kenaikan angka kasus positifnya tertinggi. Kemudian disusul oleh Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ada lonjakan yang signifikan sebanyak 313 kasus positif corona di Jakarta pada 19 Juli 2020, dengan jumlah yang sembuh 326 dan meninggal 9 orang. Angka kasus positif sebanyak 313 ini merupakan yang tertinggi dibanding daerah lainnya.
Hermawan menyarankan agar pemerintah DKI Jakarta mengevaluasi kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi. Ia meminta agar pemerintah mengembalikan PSBB seperti yang sebelumnya karena tingkat konfirmasi kasus positif corona di Jakarta melonjak tinggi.
"Ke depan, seharusnya pemerintah DKI mengevaluasi PSBB; tidak lagi menggunakan istilah transisi, tetapi kepada PSBB yang sebenarnya. Nah untuk itu perlu kesabaran, kesadaran, dan daya tahan," ujarnya.
"Yang kita ingin sampaikan satu poin saja bahwa pemerintah DKI harus meredefinisi kembali tujuannya apakah ingin mengendalikan virus atau ingin menyadarkan masyarakat dengan protokol kesehatan dan adanya aktivitas ekonomi menggeliat. Kalau memang ingin mengendalikan virus, PSBB harus dioptimalkan agar kita mampu mengukur dampak Covid kini dan ke depannya," sambungnya.
(责任编辑:综合)
- ·Cara ke Monas Naik TransJakarta, MRT, dan LRT
- ·Bongkar Muat Biang Kerok Macet Parah di Tanjung Priok! Polisi Siapkan Jalur Alternatif
- ·Pemprov DKI Pikir
- ·Gubernur Pramono Anung Ingin Rebranding Bank DKI: Bisa Jadi Bank Betawi
- ·9 Tempat di Bandung yang Gelar Perayaan Malam Tahun Baru
- ·Lewat Raperda Kepemudaan, Mas Dhito Perluas Ruang Gerak Pemuda di Kabupaten Kediri
- ·FOTO: Kala Dior Melintasi Waktu ke Masa Lalu di Paris Fashion Week
- ·OCCRP Klarifikasi soal Jokowi Tokoh Terkorup 2024: Tak Punya Bukti Langsung
- ·Warga Wilayah Anies: Lebih Pilih Kena Corona daripada Kelaparan
- ·Gubernur Pramono Anung Ingin Rebranding Bank DKI: Bisa Jadi Bank Betawi
- ·7 Jenis Durian Terenak Asli Indonesia, Wajib Dicoba
- ·Bonus Demografi Energi: Kisah Anak Muda yang Mengubah Indonesia Jadi Lebih Hijau
- ·Bongkar Muat Biang Kerok Macet Parah di Tanjung Priok! Polisi Siapkan Jalur Alternatif
- ·Bongkar Muat Biang Kerok Macet Parah di Tanjung Priok! Polisi Siapkan Jalur Alternatif
- ·PSI Pastikan Tidak Ada Mantan Narapidana Korupsi Dalam Daftar Bacalegnya
- ·Jadwal Misa Rabu Abu 2025 di Gereja Katedral Jakarta
- ·7 Manfaat Minum Teh Tawar, Si Pahit yang Kaya Nutrisi
- ·Blok M Jadi Ibu Kota ASEAN? Gubernur Renovasi Besar
- ·Lha...Anak Buah Anies Malah Bilang Mall Bakal Dibuka Bertahap, Ini Gimana Mas Anies?
- ·Kadin Dorong Percepatan Program Gizi Nasional: Sinergi Lintas Sektoral Jadi Kunci