Kemenparekraf Buka Suara soal Kontroversi Penutupan TN Komodo
Rencana penutupan Taman Nasional Komodo(TNK) untuk sementara pada pertengahan tahun depan mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Namun, Kemenparekraf meminta pengelola Taman Nasional Komodo melakukan beberapa langkah supaya wisatawan dan stakeholder wisata lokal tidak kecewa dengan penutupan itu dan mengalami kerugian besar.
Badan Taman Nasional Komodo (BTNK) mengungkapkan rencana penutupan Taman Nasional Komodo pada pertengahan tahun 2025 dengan alasan pemulihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga kecurigaan bahwa sebenarnya penutupan TN Komodo adalah untuk pembangunan sebelum dibuka kembali, bukan benar-benar sebagai upaya pemulihan ekosistem di lokasi wisata tersebut.
Adytama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya, berharap pengelola TN Komodo merespons penilaian dan kecurigaan tersebut dengan baik. Dia juga meminta pemulihan ekosistem TN Komodo dijalankan dengan serius.
"Memang benar Taman Nasional Komodo rencananya akan ditutup pertengahan tahun depan," ujar Nia dalam kegiatan Weekly Brief withSandiaga Uno di Kantor Kemenparekraf, Senin (22/7).
"Jadi lebih kepada harus dibenahi dari sekarang untuk sesuatu yang jauh lebih baik dan tantangan di sini kita harus mengedukasi, mengkomunikasikan lebih awal kepada wisatawan kenapa ditutup, dan pasti mereka akan apresiasi," imbuhnya.
Nia mengingatkan penutupan TN Komodo mesti diimbangi dengan upaya menggenjot dan memberikan pilihan aktivitas wisata lain di kawasan itu. Pengelola TN Komodo, kata dia, harus membuka peluang bagi pelaku usaha lokal menggaet wisatawan saat kawasan itu ditutup.
"Di satu sisi ini memberikan tantangan dan peluang sesungguhnya bagi pelaku juga bagi kita pemerintah untuk mulai memberikan diversifikasi produk di luar atau beyond Taman Nasional Komodo, di sana kan ada kegiatan snorkeling, diving, desa wisata, kemudian force healing dan ada beberapa pulau, jadi ini menurut saya yang harus kita siapkan," jelasnya.
Dia percaya kebijakan menutup sementara Taman Nasional Komodo tahun depan dapat benar-benar mempertahankan ekosistem komodo yang lebih baik lagi di masa depan.
"Langkah itu (penutupan TN Komodo) menjadi bagian pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berkualitas," ucapnya.
(wiw)(责任编辑:综合)
- ·Menanti Kerupuk Jadi Camilan Kaya Gizi buat Masyarakat, Memang Bisa?
- ·Yuk, 'Puasa' Kantong Plastik Demi Bumi yang Lebih Baik
- ·Pengamat Otomotif Minta BYD Harus Transparan soal Kasus BYD Seal Kebakaran
- ·Dalami Penemuan Kerangka dan Tengkorak di Depok, Ditkrimum Susuri Jejak Racun
- ·Layaknya Emas, AS Bakal Borong 1 Juta Bitcoin untuk Cadangan
- ·Cak Imin Yakin Kekurangan dan Kelebihan PKS
- ·Mayapada Hospital Sedia Layanan PCMA bagi Atlet Jelang Olimpiade 2024
- ·Wagub Riza Bantah Pemprov DKI Ada Kerja Sama dengan ACT Untuk Penyaluran Daging Kurban
- ·Ahmad Dhani Dituntut 2 Tahun Penjara, Alasan JPU 'Top'
- ·Kapolri Mutasi Sejumlah Perwira Tinggi, Irjen Achmad Kartiko Jabat Kapolda Aceh
- ·Kader Tertangkap Karena Doyan Nyabu, Begini Pembelaan PAN
- ·2025环境专业世界大学排名一览!
- ·Buah Apa Saja yang Tidak Boleh Dimakan Secara Bersamaan?
- ·Jadwal Pendaftaran Capres
- ·Tak Melulu Pakai Garam, Ini 3 Cara Mengusir Lintah dari Rumah
- ·MK Tolak Uji Materi Presidential Threshold yang Diajukan Partai Buruh
- ·Investasi Terbesar, Frisian Flag Indonesia Resmikan Pabrik di Cikarang
- ·Wall Street Anjlok, Investor Khawatir Soal Utang Negara AS
- ·Gegara Corona 30 Acara di Jakarta Berpotensi Dibatalkan
- ·Cara Menyimpan Susu Sesuai Jenis, Mana yang Harus Disimpan di Kulkas?